MENGAJAR “JAMAN NOW” BOOST LITERATION WITH WHATSAPP

By Unknown - 13.40


 B
agaimana proses dalam menyelamatkan siswa yang ketagihan gadget tapi mengurangi minat bacanya?. Game Online, Update status, Online chat dengan pacar, lebih menarik menurut para siswa didik kita dari pada membaca buku yang kita berikan.jika guru memberikan pertanyaan ke mereka, apakah sudah dibaca buku onlinenya, jawaban yang sangat menggelitik telinga adalah “ saya paket data menipis pak”.
Whatsapp merupakan salah satu media chat yang sangat efektif dan murah bagi semua orang jaman “now” untuk kegiatan chatting. Bisakah kita memanfaatkannya secara efektif guna melaksanakan dan meningkatkan minat baca siswa sehingga meningkatkan hasil belajarnya. Jawabannya adalah “yes you can teacher, you are best in every way and everything” . melalui buku yang saya tawarkan ini saya berikan solusi dari pengalaman terbaik saya dalam memaksimalkan teknologi untuk proses pembelajaran.
Kecenderungan anak dalam belajar saat ini, tidak dapat kita samakan dengan saat kita belajar masa lampau. Ada gap terbesar dan perubahan revolusi yang melatarbelakangi hal tersebut. Yang awal mula anak belajar membaca per huruf dan mengeja, mulai berubah menjadi persuku kata hingga lebih cepat menuju kata hingga terangkai kalimat. Kebiasaan yang awalnya membaca informasi dari sebuah kertas bergeser kearah digital pada media elektronik book yang dapat diakses melalui handphone.
Rasa puas dalam mengajar adalah impian utama seorang guru, mereka akan puas saat ditatap para siswanya, akan puas saat semua siswa memberikan umpan balik positif materi yang diajarkan. Kenyamanan dalam mengajar memberikan efek positif sendiri bagi guru yang tidak tergantikan oleh selembar uang dollar sekalipun.
Tapi apa daya saat yang ditatap seorang guru adalah hasil tes atau ulangan yang buruk, rapor yang sangat banyak nilai dibawah kkm. Sudah wajib tugas guru untuk mengetahui alas an tersebut. Salah satu penyebab utama dari banyaknya penurunan nilai dalam pelajaran adalah tingkat membaca yang kurang, Kecanduan akan gadget dan handphone yang menurunkan kualitas tingkat literasi siswa dalam materi pelajaran yang diberikan para guru tersebut.
Kita berada dalam pertengahan perjalanan revolusi perubahan teknologi yang sangat cepat. Para generasi kita, siswa didik kita dalam meningkatkan budaya baca dan tulis mulai beralih dari yang dulu menggunakan sabak, blackboard, whiteboard, presentasi OHP, Presentasi LCD dan sekarang melaui media online (Blog, Moodle , e learning, class online, MOOC course).
Terdapat solusi yang diberikan seperti kurikulum yang diberikan menyesuaikan seperti peningkatan budaya literasi dan pemakaian teknologi diperlukan, buku digital mulai dikerahkan pemerintah, kelas kelas online mulai diterapkan.Seperti diceritakan sebelumnya, bagaimana proses dalam menyelamatkan siswa yang ketagihan gadget tapi mengurangi minat bacanya?. Game Online, Update status, Online chat dengan pacar, lebih menarik menurut para siswa didik kita dari pada membaca buku yang kita berikan.jika guru memberikan pertanyaan ke mereka, apakah sudah dibaca buku onlinenya, jawaban yang sangat menggelitik telinga adalah “ saya paket data menipis pak”.
Ironis sekali, daya literasi para siswa didik jaman “now” sangat berbeda jauh dengan “old jaman yesterday dulu. Semua dilakukan pemerintah telah maksimal. Dan apa yang dilakukan guru, teknik apa yang mungkin bisa mereka terapkan. Seperti diketahui, tidak mungkin kita menyalahkan mereka ataupun menolak perubahan teknologi. Sayapun sebagai guru, mencoba memberikan solusi yang mungkin sangat berguna bagi para guru dalam menyampaikan materinya, tanpa disanggah atau mungkin tidak terbaca oleh para siswa.
Whatsapp merupakan salah satu media chat yang sangat efektif dan murah bagi semua orang jaman “now” untuk kegiatan chatting. Bisakah kita memanfaatkannya secara efektif guna melaksanakan dan meningkatkan minat baca siswa sehingga meningkatkan hasil belajarnya. Jawabannya adalah “yes you can teacher, you are best in every way and everything” . melalui artikel yang saya tawarkan ini saya berikan solusi dari pengalaman terbaik saya dalam memaksimalkan teknologi untuk proses pembelajaran.
Guru jaman “now” juga sudah pasti ketagihan gadget/handphone, tapi apakah anda sebagai seorang guru percaya jika whatsapp merupakan media paling efektif dan murah dalam penyampaian materi kompetensi anda. Jawabannya adalah percaya dan bias, dan seorang guru harus belajar untuk bisa, guna mendapatkan kepuasan tersendiri dalam proses mengajarnya. Modal anda hanya waktu dan semangat, serta sebuah laptop, modem, dan handphone anda. Silahkan siapkan sekarang juga, ya benar sekarang.

.Menurut Brown dan Duguid (2014) belajar adalah proses social, dan social group akan meningkatkan suatu anggota atau siswa dalam belajar.Teknik menggunakan grup whatsapp, merupakan salah satu cara efektif menurut saya. 


Gambar 1. Tampilan media whatsapp dalam web (source penulis)
Dari whatsapp yang akan dipakai kunci utamanya adalah buka materi buku digital anda baik itu EPUB, PDF, atau dari search engine google. Dan yang terpenting adalah kemampuan copy paste anda. Langkah utama dalam solusi media WA ini adalah anda buat grup WA kecil kelas anda berikan nama sesuai kelas (missal XAV, XTKJ, XI TKJ, dan sebagainya). Tahap dua adalah memanfaatkan versi web dari whats app di alamat https://web.whatsapp.com/. Usahakan dibuka dalam browser chrome, karena mendukung html5 yang mendukung copi paste mode gambar.

Setelah selesai dan buat grup perkelas, manfaatkan materi anda dari pdf untuk copi text, cukup select materi yang ada dengan cara di blok dan tekan CTRL + C (atau klik kanan kopi) kemuadian paste di WA dengan cara CTRL + V (atau klik kanan paste).
Gambar 2. Proses Memasukkan “text” materi pada whatsapp web
Maka akan muncul tampilan pada WA siswa yang sudah terkirim, berikan tanda bintang (contoh: *kalimat anda*)  untuk mempertebal, dan tanda underscore (_kalimat anda_), untuk memperkuat kata atau kalimat yang anda ingin tekankan ke siswa anda.
Gambar 3. Tampilan tulisan yang telah termuat dalam WA siswa, mode normal, bold, atau italic
Sampai teknik ini saya kira semua guru jaman “now” pasti sudah paham. Tapi lain halnya dengan teknik kedua yang dijalankan, yakni memberikan penguatan gambar pada materi anda. Cara yang paling efektif adalah kenali mode snipping  dalam windows, dengan cara klik icon windows dan pilih snipping tool.
Gambar 4. Metode crop gambar dengan snipping tool
 Dalam tampilan ini anda bisa crop suatu gambar dan paste dalam Whatsapp web. Untuk memberikan penguatan gambar, anda dapat menambahkan kata pada hasil paste dalam gambar tersebut.Selanjutnya, menuju ke web, dan tekan CTRL+V dan tambahkan teks, dan akhirnya akan muncul langsung gambar yang kita crop tadi.

Gambar 5. Proses paste gambar dan penambahan teks dalam whatsapp web
Maka akan muncul dalam tampilan WA handphone siswa yang sangat menarik untuk dilihat dan dibaca. Dari tahap ini anda sebagai pengajar sudah sukses memberikan materi untuk dibaca.
Gambar 6. Tampilan dalam Whatsapp milik siswa dan saat di klik gambar tersebut (Source: Penulis)
 Tolak ukur dari tulisan kita yang telah dibaca siswa adalah tekan lama tulisan anda dan tekan logo “i” pada bagian atas whatsapp. Dari point tersebut akan muncul siapa saja yang sudah membaca materi kita. Inilah poin dimana keberhasilan usaha kita meningkatkan daya baca siswa telah terukur.Semakin banyak jumlah “read by” , sekalipun hanya langsung digeser kebawah , tetapi sudah menunjukkan keinginan mereka dalam membaca. Pastinya pertanyaan akan muncul dan, mampu diukur bahwa minat mereka mulai meningkat dari membaca mulai menjadi kritis. Inilah tujuan kurikulum kita, dalam pemanfaatan teknologi sebagai media ajar yang sebenarnya.
Gambar 7. Tampilan siswa yang telah membaca materi dalam Whatsapp (Source: Penulis)

 Trik dan tips agar pembelajaran model ini berjalan dengan baik yang pertama buat komitmen terhadap anak agar selalu online setiap waktu yang ditentukan, dan komitmen pribadi guru untuk share materi di waktu yang ditetapkan pula (umumnya saat jam belajar malam).
Sangat menarik dan lebih banyak yang bisa dimanfaatkan guru jaman “now” melalui media chat online ini. Masih banyak lagi teknik yang telah saya terapkan selain menggunakan metode ini, dan menghasilkan kiprah positif dalam peningkatan minat baca siswa. Semoga bermanfaat dan menjadi passion tersendiri bagi para guru dalam mendidik para siswa untuk menyongsong masa depannya.
================================================================================================

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar